FPKS DPR RI
Anggota Komisi I DPR, Sukamta, mengecam
serangan senjata kimia di kawasan Khan Sheikhoun Suriah. Serangan tersebut
menewaskan sedikitnya 58 orang, 11 diantaranya anak-anak.
“Ini jelas serangan biadab yang secara sengaja menyasar
rakyat sipil terlebih dilakukan dengan senjata kimia,” kata Sukamta melalui
pesan singkat, Jumat (7/4/2017).
Menurut Sukamta, perang Suriah telah bergerak ke arah yang
semakin buram dengan kehadiran Rusia. Setelah sebelumnya Amerika Serikat dan
beberapa negara Eropa dan Timur Tengah terlibat dalam konflik tersebut.
"Kehadiran berbagai negara ke Suriah ini tidak dalam
motif misi perdamaian, tetapi membantu secara militer ke berbagai faksi yang
bertikai membuat Suriah terus bergejolak," kata Sekretaris Fraksi PKS itu.
Sukamta menilai PBB perlu segera menggelar sidang DK PBB
untuk mengambil langkah darurat, menginvestigasi penggunaan senjata kimia
tersebut.
“Perlu diungkap secara jelas siapa pelaku kekejian dengan
senjata kimia ini dan dihadapkan ke mahkamah internasional," ujar Sukamta.
Sukamta juga menegaskan, Sidang Majelis Umum PBB harus
membuat resolusi penghentian konflik di Suriah.
Dengan korban jiwa lebih dari 200 ribu orang dan lebih dari
4,5 juta menjadi pengungsi, kekerasan di Suriah merupakan tragedi kemanusiaan
terburuk dalam era modern.
“Jika konflik tidak dihentikan, maka pelanggaran demi
pelanggaran akan terus dilakukan dengan korban sipil terus berjatuhan,” jelas
Sukamta.
Karena itu, Sukamta berharap Pemerintah Indonesia berperan
lebih aktif menggalang dukungan berbagai negara untuk untuk penghentian konflik
di Suriah.
"Secara khusus ikut mendesak PBB untuk selenggarakan
Sidang Umum dengan agenda penghentian konflik di Suriah," kata Sukamta.
tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar