Topan - kataislam.com |
Sahabat sirohku, selama perang adzab yang mencekam itu tak
henti-hentinya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa siang dan malam
merendahkan diri kepada Allah memohon agar pasukan Ahzab dikalahkan dan
diguncangkan.
Pada suatu malam, angin topan mengamuk melanda Madinah dan
sekitarnya. Kaum muslimin segera berlindung dibalik pagar pertahanan. Rasa
dingin begitu menusuk tulang. Pada saat itu, Rasulullah Shalallahu Alaihi
Wassalam berseru mengalahkan deru angin, "Adakah orang yang bersedia
mencari berita musuh dan melaporkannya kepada ku mudah-mudahan Allah
menjadikannya bersamaku pada hari kiamat!"
Semua sahabat terdiam. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa
Sallam mengulangi seruannya sampai tiga kali, Namun semua sahabat dicekam
dahsyatnya topan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa salam pun berseru, "
Bangkitlah wahai hudaifah, carilah berita dan laporkan kepadaku!"
Hudaifah bangkit dan mendengarkan pesan Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam, "Berangkatlah mencari berita musuh dan
janganlah engkau melakukan tindakan apapun.
Hudaifah berangkat dengan membawa panah. Ia berjalan dengan
susah payah melawan angin. Hudaifah menuturkan sendiri pengalamannya. Aku
berjalan seperti orang yang sedang dicengkeram kematian, hingga tiba di markas
musuh. Kulihat Abu Sufyan sedang menghangatkan punggungnya di perapian. Aku
segera memasang anak panah pada busur ku, namun aku teringat pesan Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam, Janganlah engkau melakukan tindakan apapun!"
Kalau aku panah pasti akan kena pahanya. Saat itu, angin dan tentara
Allah sudah mengobrak-abrik musuh, menerbangkan kuali, memadamkan api,
dan menumbangkan perkemahan. Abu Sufyan bangkit dan berkata, "Wahai kaum
Quraisy setiap orang hendaknya melihat siapa teman duduknya.
Aku segera memegang tangan orang yang berada di sampingku
lalu bertanya, " Siapakah Anda ?" Dia menjawab, "Fulan bin
Fulan" Selanjutnya Abu Sufyan berkata, "Wahai orang-orang Quraisy!
Demi Allah. Sesungguhnya kalian tidak tinggal di tempat yang layak. Kuda unta
dan ternak kita banyak yang mati. Bani quraizhah telah mengkhianati janjinya
kepada kita. Badai ini membuat periuk periuk kita kocar-kacir, tidak dapat api
dinyalakan, dan tidak satu tenda pun yang berdiri tegak. Oleh karenanya
itu, pulanglah kalian. Aku sendiri akan pulang."
Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah
"Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
ONE DAY ONE SIRAH-MATERI 325
0 komentar:
Posting Komentar