ilustrasi - republika.co.id |
Bersabar bukan berarti berdiam diri. Rasulullah Sallallahu
Alaihi Wasallam memanggil Nu'aim bin Mas'ud yang baru saja masuk Islam dan hal
itu tidak diketahui oleh musuh. Pada masa jahiliyah Nu'aim sangat erat
bersahabat dengan Bani quraizhah dan Ghafatan.
"Rasulullah,
sesungguhnya kaum saya tidak mengetahui keislaman saya. Karena itulah silahkan
kau berbuat apa saja yang kau inginkan terhadap diri saya," kata Nu'aim.
Rosululloh solallohu alaihi wasallam menjelaskan rencananya
kepada Nu'aim, setelah itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
"Laksanakanlah rencana ini, Nu'aim karena suatu pertempuran itu memang
penuh tipu daya."
Perhatikan sahabat sirahku, bahwa apa yang dilakukan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah strategi yang luar biasa untuk
memecah-belah musuh. Atas perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
Nu'aim pergi menemui Bani quraizhah. Nu'aim berkata,"Kalian semua telah
tahu betapa aku sangat mencintai kalian,"
" Kami memang tidak menaruh curiga sama sekali
kepada-mu," jawab Bani Quraizhah.
Nu'aim melanjutkan, " Sebenarnya orang-orang Quraisy
dan Ghafatar tidak sama dengan kalian sebab ini adalah negeri kalian. Di sinilah kalian menyimpan harta dan istri-istri kalian. Sementara itu harta dan
istri-istri orang Quraisy serta kekuatan ada di tempat masing-masing.
Lagipula pengepungan sudah berjalan terlalu lama. Orang
Quraisy dan Ghafathan mulai kehabisan bekal. Kuda kuda dan unta unta mereka
sudah semakin kurus karena rumput di sekitar Madinah telah menggundul. Sebentar
lagi mereka akan pulang, sementara kalian akan ditinggalkan sendiri untuk
menghadapi Muhammad dan pengikutnya. Mengapa kalian sampai hati menghianati
Muhammad? Bukankah kali mengetahui bahwa Muhammad itu sangat jujur dan setia?
Ia pasti akan membela kalian jika kalian dalam kesulitan seperti yang tertera
dalam perjanjian di antara kalian dan Muhammad. Jika pasukan al-ahzab datang
posisi kalian akan terjepit. Yang pasti kalian tidak akan mampu menghadapi
Muhammad dan para pengikutnya jika kalian dan dia saling berhadapan langsung.
"Apa yang harus kami lakukan?" tanya orang Yahudi
itu bingung.
"Minta Sandra dari pihak Quraisy dan Ghafatan. Dengan
demikian keduanya tidak akan pulang melainkan bertempur bersama kalian
janganlah kalian. Janganlah kalian mau disuruh menyerang sebelum sandera-sandera dari pihak ahzab ada di tangan kalian," jawab Nu'aim bin Mas'ud.
Bani quraizhah
menyetujui usul yang menurut mereka sangat baik ini.
Kisah diambil dari berbagai sumber sirah nabawiyah
"Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
ONE DAY ONE SIRAH
MATERI 323
0 komentar:
Posting Komentar