Sahabat sirahku, lalu diam-diam Nu'aim melanjutkan
visinya ia pergi ke perkemahan bani Ghafatan yang juga sahabatnya. Kepada
mereka Nuaim berkata, " Sebenarnya Bani Quraizhah merasa menyesal telah
memusuhi Muhammad. Mereka enggan meneruskan pertempuran di pihak kalian.
Hati-hati, mereka akan berpura-pura meminta sandera kepada kalian,
padahal sandera itu akan diserahkan kepada Muhammad agar Muhammad memaafkan
perbuatan mereka."
Mendengar itu para pemimpin Ghafatan dan Quraisy jadi
ragu-ragu terhadap Bani Quraizhah. Abu Sufyan pun menulis surat kepada Saad
pemimpin Bani Quraizhah. Kami sudah cukup lama tinggal di tempat ini dan
mengepung Muhammad. Menurut hemat kami, besok kalian harus sudah menyerbu Muhammad
dari belakang dan kami akan menyusul."
"Besok hari Sabtu," tulis Kaab. "Pada
hari Sabtu kami tidak dapat berperang atau bekerja apapun."
"Cari hari Sabtu lain saja sebagai pengganti Sabtu
besok," geram Abu Sufyan dalam surat balasannya. "Sebab besok
Muhammad sudah harus diserbu. Kalau kami sudah mulai menyerang Muhammad sedang
kamu tidak turut serta dengan kami, persekutuan kita dengan sendirinya
bubar dan kamulah yang akan kami serbu lebih dahulu sebelum Muhammad!"
Bani quraizhah tidak berani melanggar pantangan pada hari
Sabtu. Mereka mengulangi jawaban itu dengan tambahan bahwa ada golongan mereka
yang dapat kemurkaan Tuhan karena telah melanggar hari Sabtu, sehingga berubah
jadi monyet dan babi. Kemudian Bani quraizhah malah meminta sandera dari pihak
ahzab untuk ditahan di benteng mereka agar yakin bahwa orang Quraisy dan
Ghafatan tidak akan pergi begitu saja.
Nendengar itu, Yakinlah pasukan ahzab bahwa apa yang
dikatakan Nuaim benar. Keraguan besar segera melanda pasukan ahzab. Jika Bani
quraizhah tidak menyerang dari belakang, mereka terpaksa harus menyerang dari
depan melalui parit. Padahal parit itu tidak akan diseberangi dengan cara
bagaimanapun.
Karena orang Quraisy menolak menyerahkan sandera.
Yakinlah Bani quraizhah bahwa mereka akan ditinggalkan.
Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah
"Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
ONE DAY ONE SIRAH-MATERI 32
0 komentar:
Posting Komentar