Disarikan oleh Maria Khalisha ( Literasi Humas PKS Kabupaten Semarang )
Sungguh, ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah-kisah
ummat terdahulu. Sebagaimana yang Allah tegaskan dalam Al Qur'an,
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal” (Yusuf: 111)
Salah satu kisah yang layak kita ambil ibrahnya menjelang bulan Dzulhijjah ini
adalah kisah tentang Nabi Ibrahim, Khalilullah.
Taujih Ust muh Haris (Wakil Walikota Salatiga)
Disarikan oleh Maria Khalisha ( Literasi Humas PKS Kabupaten Semarang )
Diantara sekian banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari
perjalanan Nabi Ibrahim, setidaknya ada 4 hal yang bisa kita teladani dalam
tugas kita sebagai orang yang memilih dakwah sebagai laku utama.
1. Loyalitas, kesetian penuh kepada Allah SWT.
Aspek wala' inilah yg bisa membuat ilmu kita barakah. Bisa jadi kita tidak memiliki
ilmu yang mumpuni, namun karena kesetiaan kita maka Allah berkenan menurunkan
barakah-Nya. Bertumbuhnya jamaah dakwah adalah karena faktor hal tersebut. Maka
marilah kita respon dengan segera taklimat dan arahan dari qiyadah.
2. Ketaatan yang luar biasa.
Taat tanpa tapi. Tidak ada satupun perintah Allah yg tidak direspon oleh Nabi
Ibrahim. Tercatat beliau setidaknya hijrah ke 6 negara dalam rangka
melaksanakan perintah Allah. Karena ketaatannya, Allah menjadikan beliau
sebagai pemimpin ummat. (Lihat Al Baqarah: 124)
Maka tugas kita adalah memantaskan diri untuk menjadi pemimpin melalui
amal-amal ketaatan. Taat kepada Allah, taat kepada jamaah.
3. Kesadaran Taurits
Dalam Surat Al Baqarah ayat 124 dikisahkan, ketika Allah menjadikan Nabi
Ibrahim sebagai pemimpin, nabi Ibrahim pun memohon agar Allah juga menjadikan
anak keturunannya sebagai pemimpin.
Sudah semestinya kita mewariskan nilai-nilai perjuangan kepada keturunan kita.
Kita mohon kepada Allah agar kelak dari keturunan kita akan lahir para pemakmur
bumi.
4. Kepasrahan kepada Allah
Sebaik apapun kita bekerja, akan selalu ada celah kesalahan. Sebaik apapun kita
melayani ummat akan selalu ada celah kekurangan yang dilihat orang. Maka tugas
kita adalah melakukan amal sebaik-baiknya. Cermat, hati-hati, ihsan. Setelah
itu, serahkanlah segalanya kepada Allah.
jateng.pks.id
0 komentar:
Posting Komentar