Peta Khandaq al-badar.net |
Kata-kata hiburan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
yang penuh semangat itu tidak ditanggapi dengan baik oleh orang-orang munafik
dan mereka yang lemah Iman. Memang benar keadaan secepat itu membuat hampir
seluruh sahabat dilanda kecemasan. Alquran melukiskan bahwa keadaan kaum
muslimin waktu itu sedang diuji dengan guncangan yang amat dahsyat
sampai-sampai tidak tetap lagi penglihatan mereka. Terasa sesak naik sampai ke
tenggorokan dan mereka menyangka bermacam-macam terhadap Allah. Namun
bagaimanapun keadaannya orang yang imannya kuat tidak beranjak dari sisi
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Berbeda halnya dengan orang-orang munafik. Mereka berkata,
" Muhammad berjanji kepada kita semua bahwa suatu saat kita akan merebut
kekayaan Kaisar Persia dan Romawi. Nyatanya? Hari ini saja tidak seorangpun
dari kita merasa aman bahkan untuk sekedar pergi ke jamban.
Suara-suara sumbang yang lain juga terdengar, "Muhammad
rumah kami saat ini sedang kosong tak berpenghuni. Ijinkanlah kami keluar dari
barisan tempur untuk pulang ke rumah masing-masing karena rumah kami terletak
diluar Madinah."
Para sahabat setia menjadi marah, "Mereka sungguh
sungguh penghianat. Ya Rasulullah Ijinkanlah kami memenggal leher leher
mereka!"
Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam tidak ingin memaksa
seseorang untuk bertempur. Beliau mengijinkan orang-orang lemah iman itu untuk
pulang, biarlah hanya orang-orang yang mampu menghadapi bahaya dan benar-benar
menginginkan mati syahid saja yang tetap bertahan di barisan pasukan. Orang-orang
mengatur justru akan menularkan rasa takutnya kemana-mana.
Dan penilaian Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam ini
tepat sekali. Setelah perginya orang orang pengecut, barisan tempur yang
tersisa justru semakin bulat tekadnya untuk bertempur dan berjuang.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menyampaikan wahyu
Allah bahwa jika orang melarikan diri dari kematian, seandainya pun bisa hanya
akan mengecap kesenangan dunia sebentar saja. Tak layak seorang lari dari
bencana padahal bencana itu datang atas izin Allah dan Allah lah yang
satu-satunya sumber pertolongan dan perlindungan.
Apakah pasukan Quraisy mampu memanfaatkan keadaan mencekam
di kalangan muslimin ini untuk membuat serangan mematikan?
Kisah diambil dari berbagai sumber sirah nabawiyah
"Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
ONE DAY ONE SIROH - MATERI 321
0 komentar:
Posting Komentar