Dedi Supriadi |
Oleh Wakil Ketua Bidang Humas DPP PKS Dedi Supriadi
Apa kabar Senayan? Tepatnya hari Kamis (20/7/2017) lalu PKS
mengambil sikap tidak ikut dalam pengambilan keputusan atas Rancangan Undang
Undang (RUU) Pemilu di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).
Kompleks Senayan pun riuh karena bukan hanya PKS, tetapi tiga fraksi lainnya
juga ‘walk out’, istilah yang digunakan untuk meninggalkan persidangan.
PKS, Gerindra, Demokrat dan PAN menganggap pengambilan
keputusan untuk hal krusial terkait penentuan ada-tidaknya batas elektoral
parlemen dalam mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden, mestinya
dibicarakan dengan jalan musyawarah dan tetap berpedoman pada kerangka hukum
yang ada.
Prinsip utamanya adalah, jangan sampai untuk sekadar
memuluskan kemauan beberapa golongan, bangsa ini harus menabrak berbagai
aturan.
Selanjutnya dari Senayan kita juga mendengar kabar bahwa
Fraksi Partai Gerindra mundur dari Pansus Hak Angket untuk KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi). Dengan mundurnya Gerindra, praktis pengisi Pansus
Angket untuk KPK kini diisi oleh lima fraksi yang adalah dari partai-partai
pendukung pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla.
PKS? Sejak awal sudah menyatakan tidak menyetujui
pembentukan pansus Hak Angket karena PKS berpandangan bahwa ada nuansa upaya
pelemahan dalam Hak Angket tersebut.
PKS konsisten dalam pilihan untuk pemberantasan korupsi
hingga ke akar-akarnya dengan menjadikan KPK sebagai salah satu institusi
penting pemberantasan korupsi. Akan halnya beberapa kelemahan yang masih ada di
tubuh KPK, PKS merasa masih ada cara lain untuk memperbaikinya diantaranya
dengan menghadirkan lembaga pengawas yang melekat di tubuh KPK dan juga
transparansi dalam penggunaan anggaran negara yang berasal dari rakyat.
PKS ingin publik bisa menilai bahwa hiruk pikuk Senayan
pasti ada benang utamanya. Rakyat bisa melihat peran dan sepak terjang partai
politik dalam setiap pengambilan keputusan di DPR. Termasuk keinginan
pemerintah yang dalam gerak dan agendanya mesti mendapatan restu dari parlemen.
PKS ingin menunjukkan sebuah sikap konsisten yang merdeka
sesuai dengan garis mandat yang diberikan masyarakat. Konsitensi PKS untuk
membangun bangsa yang bermartabat, adil dan sejahtera, kami serahkan pada mata
hati dan jari publik di saat Pemilu nanti.
pks.id
0 komentar:
Posting Komentar