DPD PKS Kabupaten Semarang,
Belasan rombongan pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Semarang
menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, menggelar acara ziarah dan silaturahim
ke makam wali songo, di antaranya makam Sunan Kalijogo dan Sunan Kudus, Minggu
(21/5).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua PKS Kabupaten Semarang, Ahmad Rifa'i,
anggota legislatif fraksi PKS Kabupaten Semarang, Joko Widodo, ketua Bidang
Pembinaan Umat (BPU), Muniroh.
Kegiatan diawali dengan bersilaturahim ke tokoh Nahdlatul Ulama (NU)
Kecamatan Bringin, Kyai Haji Ma'ruf, imam masjid Agung Bringin yang merupakan
sesepuh NU serta pimpinan majelis ta'lim Bidayatul Hidayah.
Saat silaturahim tersebut, rombongan ziarah PKS mendapatkan beberapa petuah
dari KH. Ma'ruf, di antaranya agar PKS tetap Istiqomah dengan visi misinya
sebagai partai dakwah dan terus konsisten berkhidmat untuk rakyat.
"Jangan lupa, harus senantiasa introspeksi diri dan menjaga kebhinekaan
ummat", pesan Kyai Ma'ruf.
Usai silaturahim, acara dilanjutkan berziarah ke Makam Sunan Kalijaga, di
Kadilangu Demak. Kegiatan dzikir dan do’a dipimpin oleh KH. Abdurrohim, peserta
rombongan dari desa Kalisidi Ungaran Barat, yang juga tokoh Kyai NU setempat.
"Kami berharap tentu saja dengan silaturrahim, Allah memberikan banyak
keberkahan bagi kita, dan dengan ziarah ke makam para wali mampu menjadikan
bertambahnya keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah subhanahu wata'ala",
ungkap Joko Widodo.
"Kegiatan ini juga bagian dari napak tilas perjuangan dakwah para wali
yang diharapkan dapat memompa semangat para kader PKS dalam memperjuangankan
nilai-nilai dakwah di masyarakat", tambahnya.
Sebagian peserta Ziarah |
Ketua BPU PKS Kabupaten Semarang, Muniroh menambahkan bahwa kegiatan ini
diadakan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1438 H.
"Ziarah makam wali ini untuk menyiapkan ruhani para kader dan pengurus
PKS, di samping juga menjaga tradisi keislaman di Indonesia dengan melakukan
ziarah ke kerabat, orang-orang sholih dan waliyyullah", ungkapnya.
"Ini merupakan salah satu upaya PKS untuk nguri-uri tradisi keislaman di
Indonesia, karena ziarah termasuk sunah rasul yang perlu kita lestarikan",
imbuh Muniroh.
"Sebetulnya ziarah kubur itu diperbolehkan agar banyak mengingat mati,
serta untuk mendoakan para pejuang Islam yang telah wafat. Juga sarana untuk
instropeksi diri", tambahnya.
Humas-Nuryulianto
0 komentar:
Posting Komentar