Alt/Text Gambar

20 Januari 2016

20 Januari 2016

Apa Kata Presiden PKS tentang KMGP The Movie?

Sejak jaman Rasulullah
saw, dakwah kultural merupakan bagian integral
dari ikhtiar menegakkan Kalimat Allah di muka
bumi.
Qur'an diturunkan dalam bahasa yang indah, yang
tidak tertandingi hingga kapanpun.
Sejarah mencatat peradaban Islam mewariskan
syair sarat hikmah, kaligrafi, notasi musik hingga
karya-karya arsitektur yang megah melintasi
zaman.
Pada era kita, film dan televisi menjadi salah
satu medium budaya yang sanggup menjangkau
ratusan juta orang sekaligus, bahkan melintasi
batas-batas geografis, bahasa bahkan waktu.
Medium film dan televisi ini tidak bebas nilai.
Itulah sebabnya kita mesti mengisi dan
menguasainya. Tidak cukup kita hanya
menggerutu atau mengisolasi diri dari terpaan
medium ini.
Film-film dan program-program TV bertema Islam
kini sedang naik daun. Tapi di tangan produser
yg tdk memiliki spirit da'wah Islam, ini hanya
tren pasar semata, memanfaatkan kelas
menengah Muslim yang sedang berkembang.
Kita punya sumber daya yang cukup untuk
memproduksi sendiri konten-konten yang sehat &
inspiratif. Kita punya komunitas dan masyarakat
yang jumlahnya lebih dari cukup untuk
mengambil manfaat dari konten-konten sehat,
Islami ini serta sekaligys menghidupi industrinya,
termasuk membuka lapangan kerja bagi anak-
anak kita kelak.
Ini bisa dimulai dengan langkah sederhana yaitu
mengapresiasi karya-karya mereka dg cara
membeli tiket dan menontonnya. Salah satu
karya yg saat ini akan segera tayang adalah
Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP the Movie) mulai
Kamis 21 Januari 2016 di bioskop-bioskop di
seluruh Indonesia.
Kehadiran pada hari pertama penting. Saat
penonton pada saat tayang perdana mencapai
100 ribu atau lebih, film ini bisa bertahan hingga
sebulan sehingga insya Allah bisa tembus sejuta
penonton. Nilai-nilainya tersebar lebih luas dan
sebagian uang tiket kita, akan disumbangkan bagi
dana pendidikan anak-anak di Indonesia Timur
dan di Palestina.
Cerita Ketika Mas Gagah Pergi ini ditulis Helvy
Tiana Rosa tahun 1992 dan terbit jadi buku tahun
1997. Hampir semua dari generasi kita pernah
membacanya. Banyak pembacanya terdorong
untuk berubah menjadi lebih baik.
Buku ini sudah menginspirasi lebih dari tiga juta
pembacanya. Ayo kita dukung agar filmnya bisa
menginspirasi perubahan lebih banyak lagi
terutama di kalangan muda.
Semoga kita menjadi bagian dari gerakan
menghadirkan kebudayaan baru yg lebih
substantif, edukatif, dan profetik.
Mari kita bidani bersama karya-karya baru yang
lebih bermutu.
Salam hangat,
Mohamad Sohibul Iman

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates | ReDesign by PKS Kab.Semarang