Alt/Text Gambar

06 Januari 2015

06 Januari 2015

Iklan Rokok Mesum Menuai Protes

Jagat dunia maya dihebohkan dengan menyebarnya foto-foto iklan rokok mesum di sebuah reklame. Iklan rokok milik Sampoerna A Mild, sebuah produk rokok dari PT HM Sampoerna Tbk ini, memasang foto sepasang pemuda pemudi dengan adegan yang nyaris berciuman.

Gilanya, di dalam iklan itu juga tertulis pesan, 'Mula-mula malu-malu, lama-lama mau." Sejumlah netizen menilai gambar dan pesan yang disampaikan A Mild berkonotasi negatif pada masyarakat.

Iklan di papan reklame itu sudah menyebar dan terpasang di sejumlah daerah di Indonesia. Seperti di Jakarta, Jatinangor, Bandung, dan Cirebon.

Seperti di akun twitter milik @aziegilang yang menulis. Baliho iklan rokok yang tidak mendidik. Lokasi di Jalan Cihampelas, Bandung. @aziegilang juga mengunduh foto papan iklan reklame tersebut.

Kecaman serupa disampaikan akun @abdullahhaidir1. "Rokok tanpa reklame mesum pun sudah jadi ancaman, apalagi dg reklame mesum!! Fisik terancam, akhlak dihantam.... lengkap.... bobroknya!

Muncul petisi untuk menolak pemasangan iklan kontroversial itu.

Petisi online yang diunggah di situs Change.org untuk menurunkan iklan reklame rokok berbau pesan mesum disambut dukungan oleh pengguna internet Indonesia.

Para netizen, khususnya pengguna Twitter di Indonesia ramai menyampaikan dukungan atas penolakan reklame iklan sebuah perusahaan rokok tersebut.

Sejak petisi itu dibuat awal pekan ini, dukungan kian bertambah. Misalnya akun @fifah_Afifah mengajak netizen Indonesia untuk menandatangani petisi tersebut.

"Petisi · STOP REKLAME MESUM PADA IKLAN ROKOK A MILD · SEGERA TANDA TANGANI!" tulis akun tersebut.

Pendukung itu juga mengajak pengguna Twitter lain turut bergabung untuk menandatangani petisi 'Stop Reklame Mesum pada Iklan Rokok A Mild'.

"Belum selesai perjuangan akan bahaya rokok, kini sudah muncul iklan Rokoja perusak moral. Dukung petisi Tolak," tulis akun @sunggulharahap.

Pengguna lain juga mengajak netizen menyuarakan aspirasinya.
"Seberapa mahalnya tanda tangan kita? *Buktikan!*" tulis akun @Bli_Apip.


Pendukung petisi ini pun memperluas kampanye penolakan iklan dengan mengajak pengusaha sekaligus aktivis sosial seperti Fahira Fahmi Idris.

Anak mantan Menteri Perindustrian itu bahkan terpantik dengan adanya keluhan iklan tersebut. Melalui akun Twitternya, Fahira sempat menuliskan tagar khusus #CopotIklanMesum.

Menyusul banyaknya tuntutan penurunan reklame iklan dari netizen, pemerintah kota Bandung sigap merespon. Pengguna Twitter melaporkan Satpol PP Bandung telah menurunkan iklan kontroversial itu dalam 24 jam sejak petisi ini muncul di dunia maya.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates | ReDesign by PKS Kab.Semarang