Dibagikan pada saya via ownCloud 
Inilah detik-detik terakhir dari Luthfi Abdurrahman (20 tahun), mahasiswa Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS) angkatan 2012, yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas di Ngunut Tulungagung (30/11/14).
Setelah Sholat Isya berjamaah di Masjid, putra pertama dari lima bersaudara pasangan Ahmad Badrun dan Sutami ini menyempatkan diri untuk membaca Al Quran.
Luthfi bersama temannya satu kampus bernama Huda berencana balik ke Surabaya setelah menghabiskan liburan akhir pekan di Tulungagung untuk menjenguk orang tua Lutfhi.
Sekitar pukul 19.30 WIB Luthfi berpamitan kepada seluruh anggota keluarga, kebetulan keluarga besar Luthfi memang tinggal bersebelahan. Ditengah hujan rintik-rintik kedua mahasiswa ini berboncengan sepeda motor dengan Luthfi berkendara di depan.
Rute yang mereka tempuh rencananya adalah Tulungagung-Malang-Surabaya. Mereka hendak mampir ke rumah orangtua Huda di Ngantang Malang untuk mengambil barang yang ketinggalan.
Sampai di wilayah Ngunut yang berjarak sekitar 13 kilometer ke arah timur kota Tulungagung, sepeda motor yang dikendarai Luthfi dan Huda tersenggol bis yang melaju dari belakang. Dalam kejadian tersebut Luthfi meninggal dunia ditempat, sedangkan Huda cidera berat di wajah.
Luthfi berasal dari keluarga sederhana. Semenjak kecil Luthfi mendapatkan penanaman nilai ke Islam an dari kedua orang tuanya. Luthfi juga rajin membantu kedua orang tuanya. Ketika SMA prestasinya cukup bersinar dengan menjadi juara kelas dan siswa berprestasi.
Lulus SMA Luthfi diterima masuk ITS melalui beasiswa Bidik Misi. Selain berprestasi secara akademik, Luthfi juga aktif dalam organisasi, tercatat santri Asrama SDM Iptek ini Ketua Departemen Kaderisasi KAMMI 1011. Disela- sela kesibukan kuliah dan berorganisasi,nLuthfi masih menyempatkan diri untuk hafalan Quran dan sudah mencapai lebih dari tujuh Juz.
Di usianya yang belia, pemuda harapan orang tua ini telah meninggalkan kita semua. Selamat jalan Luthfi, semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT. (pasberita)
Setelah Sholat Isya berjamaah di Masjid, putra pertama dari lima bersaudara pasangan Ahmad Badrun dan Sutami ini menyempatkan diri untuk membaca Al Quran.
Luthfi bersama temannya satu kampus bernama Huda berencana balik ke Surabaya setelah menghabiskan liburan akhir pekan di Tulungagung untuk menjenguk orang tua Lutfhi.
Sekitar pukul 19.30 WIB Luthfi berpamitan kepada seluruh anggota keluarga, kebetulan keluarga besar Luthfi memang tinggal bersebelahan. Ditengah hujan rintik-rintik kedua mahasiswa ini berboncengan sepeda motor dengan Luthfi berkendara di depan.
Rute yang mereka tempuh rencananya adalah Tulungagung-Malang-Surabaya. Mereka hendak mampir ke rumah orangtua Huda di Ngantang Malang untuk mengambil barang yang ketinggalan.
Sampai di wilayah Ngunut yang berjarak sekitar 13 kilometer ke arah timur kota Tulungagung, sepeda motor yang dikendarai Luthfi dan Huda tersenggol bis yang melaju dari belakang. Dalam kejadian tersebut Luthfi meninggal dunia ditempat, sedangkan Huda cidera berat di wajah.
Luthfi berasal dari keluarga sederhana. Semenjak kecil Luthfi mendapatkan penanaman nilai ke Islam an dari kedua orang tuanya. Luthfi juga rajin membantu kedua orang tuanya. Ketika SMA prestasinya cukup bersinar dengan menjadi juara kelas dan siswa berprestasi.
Lulus SMA Luthfi diterima masuk ITS melalui beasiswa Bidik Misi. Selain berprestasi secara akademik, Luthfi juga aktif dalam organisasi, tercatat santri Asrama SDM Iptek ini Ketua Departemen Kaderisasi KAMMI 1011. Disela- sela kesibukan kuliah dan berorganisasi,nLuthfi masih menyempatkan diri untuk hafalan Quran dan sudah mencapai lebih dari tujuh Juz.
Di usianya yang belia, pemuda harapan orang tua ini telah meninggalkan kita semua. Selamat jalan Luthfi, semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT. (pasberita)
Posted in: Kabar Kita
0 komentar:
Posting Komentar