Dibagikan pada saya via ownCloud 
Ustadz Erick Yusuf mewanti-wanti umat Islam di Indonesia agar bersiap menyambut banyak ujian berat selama lima tahun mendatang.
“Bersiap dan tawakallah, akan ada banyak ujian yang berat bagi umat Islam lima tahun mendatang,” demikian nasehat Pimpinan dakwah kreatif iHAQi ini seperti dikutip Republika Online, Ahad (28/12/2014).
Dai yang akrab dipanggil Kang Erick ini tidak merinci secara detil ujian berat apa yang akan dialami oleh umat Islam. Namun, ia melihat tanda-tandanya dari beberapa isu dan wacana di era pemerintahan Jokowi yang menyentuh hal-hal sensitif dalam keberagamaan umat Islam. Misalnya pengosongan kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP), wacana pencabutan Undang-Undang Penistaan Agama, hingga isu revisi aturan berdoa di sekolah-sekolah negeri.
Ustadz Erick pun mempersilakan umat Islam melihat apa yang terjadi nanti. “Kita lihat hal apa lagi yang akan datang untuk menguji kesabaran umat Islam di Indonesia,” ujarnya.
Kendati demikian, Ustadz Erick tetap optimis. Ia yakin di dalam kesulitan pasti ada kemudahan. Ujian berat itu, menurutnya, juga akan membuat para ulama lebih giat berdakwah. Ia pun mengajak seluruh umat Islam untuk bersemangat mendalami agama Islam.
Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan pada bulan lalu bahwa alasan bolehnya kolom agama di KTP dikosongkan karena agama yang diakui di Indonesia hanya enam; Islam, Kristen, Budha, Hindu, Katolik, dan Konghucu. Sedangkan di Indonesia, menurutnya, ada orang-orang yang memeluk agama atau keyakinan lain yang juga perlu mendapatkan KTP, sehingga kolom agama boleh dikosongkan.
Belum lama ini juga beredar wacana yang kontroversial, mengenai rencana revisi tata cara doa di sekolah-sekolah negeri agar tidak didominasi oleh satu agama saja. Namun, setelah diprotes oleh umat Islam, Menteri Pendidikan Anis Baswedan mengatakan bahwa ia tidak punya rencana seperti itu. [bersamadakwah]
“Bersiap dan tawakallah, akan ada banyak ujian yang berat bagi umat Islam lima tahun mendatang,” demikian nasehat Pimpinan dakwah kreatif iHAQi ini seperti dikutip Republika Online, Ahad (28/12/2014).
Dai yang akrab dipanggil Kang Erick ini tidak merinci secara detil ujian berat apa yang akan dialami oleh umat Islam. Namun, ia melihat tanda-tandanya dari beberapa isu dan wacana di era pemerintahan Jokowi yang menyentuh hal-hal sensitif dalam keberagamaan umat Islam. Misalnya pengosongan kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP), wacana pencabutan Undang-Undang Penistaan Agama, hingga isu revisi aturan berdoa di sekolah-sekolah negeri.
Ustadz Erick pun mempersilakan umat Islam melihat apa yang terjadi nanti. “Kita lihat hal apa lagi yang akan datang untuk menguji kesabaran umat Islam di Indonesia,” ujarnya.
Kendati demikian, Ustadz Erick tetap optimis. Ia yakin di dalam kesulitan pasti ada kemudahan. Ujian berat itu, menurutnya, juga akan membuat para ulama lebih giat berdakwah. Ia pun mengajak seluruh umat Islam untuk bersemangat mendalami agama Islam.
Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan pada bulan lalu bahwa alasan bolehnya kolom agama di KTP dikosongkan karena agama yang diakui di Indonesia hanya enam; Islam, Kristen, Budha, Hindu, Katolik, dan Konghucu. Sedangkan di Indonesia, menurutnya, ada orang-orang yang memeluk agama atau keyakinan lain yang juga perlu mendapatkan KTP, sehingga kolom agama boleh dikosongkan.
Belum lama ini juga beredar wacana yang kontroversial, mengenai rencana revisi tata cara doa di sekolah-sekolah negeri agar tidak didominasi oleh satu agama saja. Namun, setelah diprotes oleh umat Islam, Menteri Pendidikan Anis Baswedan mengatakan bahwa ia tidak punya rencana seperti itu. [bersamadakwah]
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar