Alt/Text Gambar

17 Maret 2014

17 Maret 2014

NU dan Muhammadiyah Menegaskan Netral Dalam Pemilu 2014, Himbau Warganya Jangan Golput

Semarang - Pemiu Legislatif 2014 tinggal beberapa hari lagi. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah mengimbau warganya tidak golput pada 9 April mendatang. NU dan Muhammadiyah sebagai ormas Islam menyatakan netral dalam pemilu 2014 mendatang.

“Saya tekankan, warga NU harus bertanggung jawab untuk menggunakan hak pilihnya saat pemilu legislatif maupun pemilihan presiden. Dalam setiap kelompok saja harus ditentukan salah satu pemimpinnya, apalagi sebuah negara, jadi pemimpinnya harus dipilih,“ kata Ketua PWNU Jawa Tengah Abu Hapsin (11/3/2014).

Abu Hapsin menegaskan bahwa NU secara kelembagaan tidak berafiliasi dengan partai atau calon tertentu. Warga NU dipersilakan memilih wakil dan pemimpinnya sesuai kehendaknya masing-masing.

Hal senada diungkapkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf yang dengan tegas menyatakan PBNU bersikap netral atas bursa capres 2014 yang akan segera digelar.

“Warga Nahdliyin itu tersebar disemua partai politik, sehingga tidak mungkin PBNU berpihak pada satu partai politik tertentu,” kata Slamet Effendy Yusuf menanggapi pencapresan Jokowi oleh PDI Perjuangan (14/3/2014).

Slamet menerangkan, PBNU sebagai salah satu organisasi masyarakat terbesar memiliki tiga posisi utama, yaitu sebagai lembaga sosial, jam’iyah dan jama’ah Nahdliyin. Sebagai jam’iyah, PBNU tentu menghargai penyaluran aspirasi politik warganya, mengingat jama’ah Nahdliyin ini tersebar diseluruh partai politik. Di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ada Surya Darma Ali, di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ada Muhaimin Iskandar, di Partai Demokrat ada Ali Maskur Musa, di Partai Golkar ada Yusuf Kalla, dan lain sebagainya

Semenatara itu Ketua PWM Jawa Tengah Musman Tholib juga menegaskan ormas Muhammadiyah netral dalam pemilu 2014. Dia meminta warga Muhammadiyah memilih partai berdasarkan hati nurani masing- masing. Menurutnya. memilih pemimpin adalah kewajiban, baik melalui pemilu legislatif maupun pemilihan presiden nanti.

“Sikap politik Muhammadiyah netral. Kami dekat dengan semua partai. Warga Muhammadiyah sudah menyebar ke mana-mana, tidak hanya satu partai. Kami mengimbau warga Muhammadiyah menggunakan hak pilih sebaik-baiknya. Jangan sampai golput karena kita punya kewajiban untuk memilih pemimpin,” kata Musnan. (elhooda/sindo/republika)

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates | ReDesign by PKS Kab.Semarang