Menurut perancang busana Muslimah, Nuniek
Mawardi, dengan perkembangan mode pakaian Muslimah saat ini jilbab kini
tidak sekadar hijab, tetapi menjadi tren yang membius semua lapisan.
Muslimah pun disuguhi beragam mode, mulai dari yang jilbab sederhana,
smart, hingga model tumpuk-tumpuk dikombinasi dengan warna colourful ala
sosialita. “Begitulah tren di Indonesia,” katanya.
Tidak bisa dipaksakan dan tidak bisa dibilang bagus atau norak.
Karena, sulit mengarahkan yang bagus seperti ini atau itu. “Semua itu
berkaitan dengan taste masing-masing,” papar Nuniek Mawardi yang terjun
sebagai perancang busana Muslimah sejak 1992.
Dari beragam tren busana Muslimah tersebut, lanjut Nuniek, yang utama
harus tetap Islami. Karena busana Muslimah memiliki karakter
tersendiri, yakni tidak mencetak tubuh, bahannya tidak tipis, dan tujuan
hijab bukan untuk menarik perhatian. “Ini yang harus diperhatikan
perancang,” katanya.
Nuniek optimistis, mode busana Muslimah lokal akan digandrungi pula
Muslimah dunia. Ia bertutur soal pengalamannya di Paris, Prancis.
Mayoritas Muslimah mengenakan pakaian serbahitam atau abu-abu. Mereka
mengaku bosan dengan pakaiannya tersebut. Busana Muslimah Indonesia bisa
menjadi alternatif sesuai yang diinginkan mereka. Karena, busana
Muslimah karya perancang Indonesia cantik, menarik, berwarna, dan tetap
Islami. “Hijabnya pun bisa dimodifikasi,” tuturnya.
Ketertarikan Muslimah Paris itu, sambungnya, cukup kompleks, tak
hanya pada satu hal. Mereka takjub dengan aksesori tambahan, seperti
gulungan rambut panjang, terlebih dengan corak dan mode busana Muslimah
Indonesia yang sangat trendi.
Produk dalam negeri tetap mampu bersaing. Tinggal bagaimana
mengarahkan agar rancangan tersebut sesuai selera internasional.
Muslimah Afrika suka motif serta berwarna terang, Jepang menyukai bahan
yang ramah lingkungan serta handmade, sedangkan Malaysia dan Brunei
tertarik dengan mode glamor. “Kita siap berkompetisi,” ujarnya.
Ke depan, ia optimistis, karya anak bangsa mampu tembus pasar dunia.
Ini karena karakteristik produk yang khas Indonesia. Busana Muslimah
Indonesia semakin eksklusif dengan sentuhan sulaman, kain tenun, batik,
dan lainnya sehingga menjadi unik. “Tinggal dukungan aktif pemerintah
untuk mempromosikan,” kata anggota Asosiasi Perancang Pengusaha Mode
Indonesia (APPMI) ini. republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar