“Ikhwatifillah,
bersungguh-sungguhlah dalam berdakwah, sampai dengan tercapainya tahapan
berikutnya. Jangan sia-siakan pondasi dakwah yang telah kokoh dibangun oleh
generasi awal jama’ah”
Dalam berdakwah, jangan sampai
kita terlalaikan dengan urusan-urusan yang kecil, sampai meninggalkan bahkan
merusak dakwah. Ingat akan tujuh tahapan amal (marotibul ‘amal)?
1. Islahun
Nafs (Memperbaiki Diri)
2. Ta’winu
Baitim Muslim (Membentuk Keluarga Muslim)
3. Irsyadul
Mujtamak (Menyadarkan Masyarakat)
4. Tahrirul
Wathon (Membebaskan Negeri)
5. Islahul
Hukumah (Memperbaiki Pemerintahan)
6. I’adatul
Qiyanid Daulih Lil Ummati Islamiyah (Mengembalikan Peran Umat Islam dalam
Percaturan Internasional)
7. Mustaziatul A’lam (Menjadi Soko Guru Bagi Semesta Alam)
“Ikhwatifillah ingatlah bahwa
dakwah ilallah itu memiliki tabiat-tabiat tertentu, dan sebagai kader partai
dakwah, maka atmosfer dakwah harus selalu menyelimuti diri para kader tersebut”
Disampaikan bahwa, tabiat
pertama: beban yang berat-tsaqlul a’ba’. Hal ini dikarenakan dakwah membawa
perkataan yang berbobot, bernilai luhur dari Allah swt “qoulan tsaqiilaa”. Hanya
kader yang kuat dan kokoh jiwanya yang mampu mengemban dakwah sampai ujungnya;
bukan orang yang banyak mengeluh (ringkih jiwanya), suka menilai kekurangan
diri dan kagum pada orang lain, ia tidak pantas mengemban dakwah, jelas Ust.
Zuber.
Kedua, katsrotul aafaat-banyak
rintangannya. Sehingga dakwah ini membutuhkan orang yang tangguh dan ulet,
tidak mudah putus asa dan mudah mengeluh. Dicontohkan dengan adanya isyu
tentang anggota DPR pemalak BUMN, isyunya ada satu yang dari PKS, padahal itu
belum pasti, masih katanya-katanya. Kalaupun ada yang terkait, coba bandingkan,
prosentasenya paling sedikit dibanding dengan partai lain, sangat kecil, terang
Ust. Zuber.
Sebagai kader PKS, kalaupun
ada salah satu anggota DPR-nya terlibat pelanggaran, dakwah akan tetap jalan
terus, tidak akan berhenti. Kita katakan, “Okelah itu kesalahan kami, tapi kami
tidak akan berhenti berdakwah dan kami tetap PKS”. PKS Tetap Bersih, Peduli dan
Profesional.
Disampaikan Ust. Zuber bahwa
saat ini ada upaya untuk mengubur partai Islam, secara sistemik, contohnya
melalui survey dan pemberitaan. “Survey adalah kegiatan ilmiah, hasilnya akan
tetap dipertimbangkan, apabila tidak disampaikan secara ilmiah, jadilah
penipuan”; mengutip perkataan DR. Sohibul Imam saat dialog dengan tim survey.
Margin error survey tersebut 2,5%; Pada kenyataannya PKS tidak pada titik 2,5
%; kemungkinannya PKS bisa 2,5 % maupun 7,5%.
Menanggulangi begitu derasnya
upaya pelemahan partai Islam. Kader PKS adalah motor utama penggerak partai,
karena dituntut paling banyak pengorbanan, paling berani menderita dan paling
siap untuk diolok-olok, sebagaimana Rasulullah di jaman dahulu juga diolok-olok
dan Beliau tetap sabar, tsabat. Terkait dengan olok-olok, ingatlah ayat Al
Qur’an “La yakhoofuna laumata laa’im”- tidak takut terhadap orang-orang yang
suka mencela. Milikilah sikap mental yang tangguh dalam menghadapi isyu-isyu
tersebut, wahai para kader PKS.
“Percaya dirilah kader PKS!.
Tetap lah Teguh, kampanye cukup panjang, mulai Desember 2012 sampai dengan Mei
2014”
Ketiga, tabiat dakwah adalah
thuluth thooriq-panjang dan lama. Jadilah kader yang simpel dan sederhana,
karena dakwah membutuhkan waktu yang panjang, nafas kita harus kita atur karena
dakwah membutuhkan orang-orang yang tsabat. Keempat, Pahalanya besar-tsawabun
‘adhiim, pahala berlipat dan terus mengalir.
Mari kita songsong
tantangan-tantangan dakwah di depan dengan penuh percaya diri dan tetap memohon
kepada Allah swt, sehingga para kader dakwah siap bertarung. Pertarungan untuk
mendapatkan eksistensi bahwa PKS layak untuk memimpin di negeri ini.
Saat-saat penyusunan bakal
calon anggota legislatif, merupakan saat yang cukup kritis, percayalah kepada
struktur. Akan lebih baik jika kader memiliki pemahaman kepada potensi dirinya,
meski tetap harus taat pada hasil keputusan struktur, dan jangan menawarkan
diri. Tugas utama kader PKS adalah sebagai da’i, di manapun, kita harus
memiliki semangat yang sama, apakah posisi kita di depan, tengah maupun di
belakang. “nahnu du’aat qobla kulli
syai’ “.
Apapun upaya untuk melemahkan
partai dakwah, yakinlah Allah swt pasti akan membantu. Teruslah membaca Al
Qur’an dan tafsirnya, Al Qur’an sangat inspiratif. Teruslah membaca sunnah
Rasulullah dan sirah Rasulullah, betapa kita ternyata masih sedikit berperan
dalam menegakkan Islam dibandingkan para sahabat Rasulullah. Perhatikan dan
perbaiki mutaba’ah yaumiyah kita. Kuatkanlah ukhuwah Islamiyah, terlebih di
antara para kader. Kita patut bersyukur, PKS masih solid sampai saat ini. Sikap
kader PKS adalah ma’al jama’ah, taat pada apapun keputusan jama’ah.
Ta’akhi-mempersaudarakan,
orang muslim asalnya adalah adil kecuali nyata terbukti berbuat tidak adil, ini
prinsip dalam berjamaah. Tsiqoh-percaya kepada saudara, agar sesama anggota
jama’ah merasa nyaman di rumahnya sendiri. Agar kader bekerja berat akan tetapi
dengan rasa nyaman. Salinglah mengunjungi, silaturahim agar tidak ada kader
yang merasa bekerja sendiri. Ingat, saat ini PKS sudah masuk ranah publik,
bertahanlah terhadap caci maki. Berilah kesempatan orang yang salah untuk bisa
memperbaiki dirinya, karena kesalahan dapat terjadi kepada siapa saja.
Sampaikan PKS beda dengan partai yang lain, PKS memiliki idealisme, yaitu
Islam. humas
0 komentar:
Posting Komentar